Tuesday, July 28, 2009

Coklat, Santapan Bergengsi Sejak Sebelum Masehi

Informasi baru bagi pehobi coklat. Ternyata santapan lezat tersebut adalah jenis santapan purba yang sudah dinikmati manusia sejak 3000 tahun silam. Dan memang betul, coklat merupakan santapan mewah yang tidak dikonsumsi secara sembarangan.

Penduduk Amerika Tengah sudah menikmati minuman coklat lezat sejak lebih dari 3000 tahun lalu. Ini berarti setengah milenium lebih awal dari yang diperkirakan ilmuwan selama ini. Adalah tim arkeologi yang dipimpin John Henderson dari Cornell University yang memperlajari peninggalan keramik di Ulua Vallet dekat Honduras utara. Keramik ini diprediksikan sudah ada sejak 1100 sebelum masehi.

Hidangan Penting

Residu dari pot keramik itu mengandung bahan teobromin yang hanya ada dalam tanaman kakao, bahan dasar coklat, demikian menurut tim ini seperti yang dilansir Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) awal pekan ini. Artinya, coklat pertamakali dinikmati manusia lebih awal 500 tahun dari yang pernah diduga. Model pot-pot tersebut mengindikasikan bahwa kakao dihidangkan dalam seremonial penting untuk menandai pernikahan atau kelahiran.

Penikmat minuman coklat di awal sejarah ini adalah bangsa Mesoamerika yang ada di Amerika tengah, bagian dari koloni Spanyol. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara fermentasi buah kakao sehingga menghasilkan minuman bernama chica. Minuman ini hingga kini masih dihidangkan oleh warga tribal Amerika Selatan.

"Orang Mesoamerika sebelum zaman Columbus telah mengembangkan minuman coklat dengan rasa yang lebih baik, tapi kerabat mereka di Amerika Selatan lebih suka bir," ungkap Henderson.

Minuman coklat tanpa gula menjadi pusat elemen kebudayaan Mesoamerika termasuk bangsa Aztek. Dari bangsa inilah kemudian orang Eropa belajar mengembangkan coklat di abad ke-16.
ubb.ac.id

coklat setangguh viagra

Untuk bisa tahan lama, mayoritas kaum adam mempercayakan pada makanan suplemen. Bisa berupa obat kuat atau mengkonsumsi makanan yang dipercaya mampu meningkatkan libido dan berdaya tahan lama.

Pernahkah Anda membayangkan bila makanan kesukaan wanita, coklat juga memiliki kemampuan setara viagra? Tampaknya kaum pria perlu juga lebih sering mengkonsumsi makanan yang seringkali sebagai hadiah bagi wanita yang disayangi itu.

Dr. Dora Akunyili, direktur Federal Agency Food and Medicine, menganjurkan para pria lebih sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan pada viagra. Dan, memulai mengkonsumsi coklat. Zat yang dikandung Coklat membantu menaikkan libido.

Secara ekonomi mengkonsumsi coklat untuk meningkatkan kemampuan seks lebih menghemat isi kantong daripada viagra.

Warga Inggris, tampaknya telah mengetahui sejak lama bila coklat memiliki efek ampuh bagi pria saat bercinta. Di Inggris adalah coklat merupakan makanan wajib.

Akunyili mengungkapkan coklat adalah produk ‘cinta’ yang lebih baik dibanding viagra. Viagra bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Tapi coklat belum terbukti memiliki efek samping yang merugikan tubuh. Coklat merupakan antioksidan yang paling baik, dalam membantu mengurangi resiko serangan jantung, darah tinggi, diabetes. “Yang pasti mampu menaikkan libido,” katanya.

Coklat juga bagian dari obat penyembuh kanker payudara, batuk kronis dan meningkatkan kinerja otak.

Mengapa coklat bisa seefektif viagra? Dalam laporannya Akunyili seperti dikutip foodnavigator.com dijelaskan coklat mengandung 300 zat kimia. Kafein dalam jumlah kecil, teobromin, dan sebuah stimulan yang disebut phenylethylamine (yang terkait dengan amphetamines) juga terkandung pada coklat. Zat terakhir adalah kimia alam yang terbukti mampu menaikkan minat dan fungsi seksual.

benih.net

coklat hitam cegah kerusakan jantung

Lagi-lagi penggemar coklat mendapat kabar baik. Mengunyah satu keping kotak coklat hitam sehari mampu mencegah kerusakan jantung, demikian menurut ilmuwan Italia. Tapi itu khusus coklat hitam saja, bukan coklat yang sudah bercampur susu. Cukup 6,7 gram coklat sehari, sudah merupakan takaran ideal mencegah gangguan jantung, demikian menurut studi yang diadakan Proyek Moli-san, salah satu studi terbesar yang pernah diadakan di Eropa.

Flavonoid

Kerusakan kronis jaringan di sistem sirkulasi sangat berisiko memicu penyakit kardiovaskular seperti stroke. Salah satu penanda kerusakan di dalam darah adalah protein C-reaktif. Studi ini menemukan bahwa ada hubungan antara asupan coklat hitam dengan kandungan protein ini dalam darah sebanyak 4.849 subjek relawan yang sehat dan bebas dari faktor risiko ( kolesterol tinggi, tekanan darah dan parameter lain). Temuan anyar ini telah dipublikasikan di Journal of Nutrition.

“Kami mulai dari hipotesa bahwa kandungan antioksidan dalam biji kokoa cukup tinggi, terutama flavonoid dan jenis polifenol. Bisa jadi hal ini menguntungkan bagi penderita kerusakan,” ujar Romina di Giuseppe, pimpinan studi tersebut.
Ternyata hasilnya cukup mendukung. Orang yang banyak mengonsumsi coklat hitam akan mengalami penurunan protein C-reaktif dalam darahnya. Dengan kata lain, coklat bisa mengurangi kerusakan.

netsains.com